Seperti diketahui, Singo Edan mendapat hukuman berupa menggelar laga kandang tanpa penonton sekaligus laga tandang tanpa suporter hingg akhir musim Liga 1 2018 nanti.
Menurut Iwan, sanksi ini akan sangat merugikan Arema FC untuk menjalani sisa pertandingan musim ini. Apalagi, posisi timnya tersebut masih cukup mengkhawatirkan.
"Tidak hanya bagi klub yang kehilangan dukungan dari Aremania di saat posisi Arema FC di klasemen masih berada di posisi yang mengkhawatirkan, Klub juga kehilangan pendapatan, tentu akan berpengaruh terhadap operasional kelangsungan hidupnya. Tidak hanya pemain dan official, tapi nasib karyawan juga akan terdampak," kata iwan melansir dari BolaSport.com.
Iwan juga mengungkapkan jika sanksi ini berpengaruh besar terhadap pendapan masyarakat sekitar dan berpengaruh terhadap sponsor.
"Dengan sanksi ini akan sangat berpengaruh terhadap aktifitas dan pendapatan brand usaha kecil masyarakat. Bahkan Arema FC harus menegoisasi ulang kerjasama sponsorship dengan pihak sponsor yang selama ini sudah terjalin," tulis instagram resmi Arema FC.
Selain hukuman diatas, Singo Edan juga didenda 100 juta terkait penyalaan flare dan pelemparan botol dan dua suporternya Yuli Sumpil dan Fandy dilarang masuk stadion di wilayah Republik Indonesia seumur hidup.
sumber
